Minggu, 12 Juni 2011

PETA BENTUK DAN POLA BUMI

A. Bentuk-Bentuk Permukaan Bumi pada Peta
Tenaga endogenik merupakan tenaga yang berasal dari dalam, sedangkan tenaga eksogenik merupakan tenaga yang berasal dari luar. Adapun contoh tenaga endogenik adalah tektonisme dan vulkanisme. Tektonisme juga masih dibedakan atas dua macam lagi, yaitu proses lipatan dan patahan. Contohnya tenaga eksogenik antara lain erosi, sedimentasi, dan pelapukan.
Beberapa bentukan alam maupun sosial di permukaan bumi pada peta dengan mengamati jenis symbol yang digunakannya. Misalnya, bentukan gunung. Contoh simbol sederhana untuk menggambarkan gunung adalah dengan menggunakan simbol geometrik, yaitu berupa segitiga sama sisi dan di bagian dalamnya diberi warna secara penuh, seperti hitam dan ada juga yang merah.
Gunung dan ketinggian tempat merupakan fenomena yang bersifat fisikal. Contoh lain, misalnya simbol penggunaan lahan. Simbol penggunaan lahan sebenarnya dapat digambarkan dengan jelas, baik pada peta tematik. Simbol penggunaan lahan bersifat baku, sebagian besar simbol penggunaan lahan digambarkan dengan simbol yang bersifat abstrak dan piktoral.
Adapun pada peta tematik, pola penggunaan lahan biasanya digambarkan secara sederhana, misalnya dengan bantuan penggunaan warna sehingga antara pola yang satu dan yang lainnya dapat dibedakan. Selain melalui peta, identifikasi fenomena di permukaan bumi juga dapat diketahui dari citra penginderaan jauh. Citra merupakan hasil dari proses penginderaan jauh. Penginderaan jauh adalah ilmu, teknik dan seni untuk memperoleh data dari objek geografi tetapi tanpa harus kontak langsung dengan objek yang bersangkutan.

B. Penampang Bentuk Permukaan Bumi
Bentuk permukaan bumi pada peta, baik peta tematik ataupun peta umum tentu saja tidak akan mampu memberikan gambaran yang sangat bervariasi. Misalnya, di darat ditemukan perbukitan, pegunungan dan lembah. Adapun di lautan dapat ditemukan palung (cekungan berbentuk V), trough (cekungan berbentuk U), dan landas kontinen yang merupakan kelanjutan dari benua yang terendam air laut.
Salah satu cirri utama dari peta topografi adalah penggunaan garis kontur. Garis kontur (contour line) merupakan garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama. Melalui garis kontur, kamu akan dapat mengetahui tiruan sebuah gunung dan perbukitan.

C. Pola dan Bentuk Objek Geografis pada Bentang Alamnya
Objek geografi tersebar di permukaan bumi, baik yang bersifat fisikal maupun non fisikal (budaya) merupakan materi yang telah disiapkan oleh alam, tanpa rekayasa manusia. Adapun objek budaya merupakan hasil rekayasa atau ciptaan manusia. Objek geografi yang bersifat fisik biasanya akan memengaruhi terhadap keberadaan objek budaya.
Pola persebaran objek-objek geografis sangat penting untuk dikenali, terutama bagi para perencana tata ruang, baik di wilayah pedesaan maupun perkotaan. Secara umum, bentang lahan dapat dibedakan menjadi empat, yaitu daerah pantai, dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.
1. Daerah Pantai
Daerah pantai merupakan suatu wilayah yang secara langsung mendapatkan pengaruh laut. Di daerah pantai biasanya terdapat beberapa bentukan sebagai hasil dari gerakan yang terjadi di wilayah laut, misalnya teluk, tanjung, dan delta.
a. Teluk
Teluk adalah pantai yang bentuknya cekung ke arah daratan. Beberapa contoh teluk di Indonesia, yaitu Teluk Bone, Teluk Tomini, Teluk Tolo, Teluk Berau, dan Teluk Cendrawasih.

b. Tanjung
Tanjung adalah wilayah daratah yang menjorok ke arah laut. Beberapa tanjung di Indonesia, yaitu Tanjung Ujung Kulon di Banten, Tanjung Jabung di Jambi, dan Tanjung Blambangan di Jawa Timur.
c. Delta
Delta adalah daratan yang terletak di muara sungai. Beberapa jenis delta di Indonesia, yaitu Delta Mahakam, Sagara Anakan, Kapuas, Musi, dan Bengawan Solo.

2. Dataran Rendah
Dataran rendah dapat diartikan sebagai suatu wilayah yang dilandai atau datar. Di daerah rawa dan pinggiran-pinggiran pantai, biasanya ditemukan tumbuhan bakau (mangrove). Tanaman bakau sangat bermanfaat untuk memperkecil abrasi pantai.
3. Dataran Tinggi
Dataran tinggi adalah wilayah yang bentuknya datar, bergelombang, dan berbukit-bukit. Di beberapa tempat, ada dataran tinggi yang sudah menjadi plato (plateau). Plato adalah dataran tinggi yang cukup luas, puncaknya datar dan dikelilingi oleh lereng yang curam.

4. Pegunungan
Daerah pegunungan merupakan daerah yang terdiri atas bukit-bukit dan gunung-gunung sehingga tampak membentuk suatu rangkaian. Ada dua system pegunungan lipatan muda di permukaan bumi, yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik.
a. Sirkum Mediterania
Sirkum Mediterania berawal dari Pegunungan Alpen di Eropa kemudian menyambung ke Pegunungan Himalaya di Asia dan masuk ke wilayah Indonesia melalui Pulau Sumatra. Pegunungan Sirkum Mediterania ini terbagi menjadu dua jalur utama, yakni sebagai berikut :
1. Busur dalam
Busur dalam dari rangkaian Sirkum Mediterania bersifat vulkanis.
2. Busur luar
Busur luar dari rangkaian Sirkum Mediterania, tidak bersiat vulkanis.
b. Sirkum Pasifik
Sirkum Pasifik dari Pegunungan Andes di Amerika Selatan, kemudian bersambung ke Pegunungan Rocky di Amerika Utara.

KESIMPULAN

Bahwa peta merupakan suatu gambaran (simbol) untuk mempermudah mencari bagian permukaan bumi pada bidang datar dengan menggunakan skala tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenai Saya